123

Thursday 5 May 2011

[Shows Report] KAMPOENG JAZZ 2011

0


Musisi Internasional di Panggung Kampus

Akhir pekan memang selalu sibuk di kota kembang. Invasi turis domestik dari luar kota yang menerjang Factory Outlet dan mall, jalanan macet, sampai wisata kuliner selalu memeriahkan Sabtu malam. Tapi agak lain di hari sabtu, 30 April 2011 lalu. Selain kemeriahan akibat kesibukan akhir pekan tersebut, Kampus Universitas Padjadjaran Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung tengah menggelar sebuah acara akbar yang diselenggarakan secara tahunan, yang dikenal dengan nama “Kampoeng Jazz 2011 : Jazzolution ‘where music impact society’ ”.


Gelaran yang di-organized oleh BEM Fakultas Hukum Unpad ini telah menyita perhatian ribuan pasang mata dan telinga. Betapa tidak, tanpa tanggung-tanggung, event tahunan ini memboyong musisi-musisi tingkat Internasional. Antusiasme penikmat musik begitu tinggi pada acara ini, terbukti dengan sold-outnya tiket. Meskipun mereka harus merogoh kocek untuk tiket pre-order seharga Rp. 120.000,- atau On The Spot yang di banderol Rp. 150.000,-. Tapi itu sungguh merupakan harga yang sangat worth untuk menikmati kualitas event semacam ini. Terlebih dengan pembelian tiket tersebut, penikmat musik secara tidak langsung telah menyumbang sebagian hartanya bagi orang-orang yang membutuhkan. Mari kita beri judul : Hang out sambil beramal baik.  :)

Seperti biasa, bagi teman-teman yang tidak dapat hadir di acara Kampoeng Jazz 2011, Bitterdict akan mengulasnya secara eksklusif dan mendalam.

Gerbang Kampus Unpad seakan disulap oleh instalasi kokoh nan megah serupa gapura berbahan metal. Membentuk barisan pengantri tiket dan yang sedang melakukan body checking sebelum masuk area venue tersita perhatiannya. Pengalaman yang lebih enjoy lagi adalah ketika pengunjung berjalan menuju area venue utama, disana kita disuguhkan dengan segala macam pernik dekorasi yang nikmat dipandang mata. Puluhan stand yang menjajakan berbagai jenis produk pun tak dapat luput dari perhatian. Dari mulai stand food and baverages, clothings, hingga accessories pun turut memeriahkan suasana disana dan siap menjamin segala kebutuhan pengunjung yang datang.

Ukuran panggung yang ekstra besar begitu terlihat mencolok dari kejauhan. Sound dan tata lampu yang juga sangat mumpuni begitu membuat semakin jelas bahwa Kampoeng Jazz 2011 adalah event besar dengan konsep total dan budget yang maksimal.

Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB, dengan dibuka oleh pihak panitia dan Dekan Fakultas Hukum Unpad. Setelah itu penampilan dari beberapa pengisi acara pembuka, yang antara lain: Road Stone, Stereotitude, Royal Flush, Soul of Magnolia, penampilan dari Komunitas Anak Jalanan, KPH All Star, dan juga Project 3.

Saat break ashar, langit mulai terlihat tanpa cahaya. Namun pengunjung yang kebanyakan berusia duapuluhan terlihat semakin banyak memasuki area kampus. Dengan berpasangan maupun rombongan, mereka terlihat sangat antusias menantikan penampilan artis-artis yang mereka tunggu. Pengunjung sendiri tidak hanya berasal dari dalam kota saja, melainkan dari berbagai tempat di luar Bandung. Betapa tidak, melalui kerjasama dengan salah satu sponsornya, pihak panitia menyediakan konten tiket jasa transport PP Jakarta-Bandung.

Di atas panggung, giliran YWF (Yovie Widianto Fussion) yang menghibur pengunjung. Artis kenamaan ibu kota ini begitu menghibur penonton yang kebanyakan ber-gender wanita tersebut. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu bertemakan cinta yang sedap di telinga. Namun sayang, langit yang sedari tadi gelap kini mulai menjatuhkan airnya. Dan semakin lama semakin deras. Tapi kala itu penonton tak terlalu menghiraukan basah ditubuhnya. Terlebih lagi, ketika lagu terakhir, Yovie mengundang Mario (Kahitna) untuk bergabung dan bernyanyi bersama.

Usai penampilan mereka, venue benar-benar diguyur hujan lebat. Penonton yang sejak tadi menguatkan diri berada di hadapan panggung, akhirnya harus mengalah pada cuaca. Beberapa diantaranya ada yang berinisiatif membawa payung sebelumnya, tapi derasnya hujan tetap memaksa mereka untuk menepi mencari tempat kering disekitaran venue.

Beberapa penonton terlihat basah kuyup, dandanan mereka yang awalnya all out, haruslah luntur oleh ganasnya hujan yang mendera. Diantara mereka bahkan mengeluarkan kata-kata miring: “Kita ngeluarin 120 ribu buat ujan-ujanan?”. Kekecewaan yang senada pun banyak dilontarkan penonton di status twitter mereka. Memang kekecewaan penonton tidak dapat disalahkan, akan tetapi hal tersebut pun bukan merupakan kesalahan mutlak dari pihak panitia. Toh, tiada seorang pun yang bisa melawan kehendak alam, kan? Akhirnya panitia berinisiatif untuk rehat acara sejenak hingga hujan reda.

Diantara waktu rehat tersebut, penonton banyak yang menyerang boot/stand yang tersedia di bagian selatan venue. Banyak diantara mereka yang mengisi perut, memberi merchandise, atau sekedar berkeliling. Hujan kala itu tidak sebesar tadi.

Kira-kira pukul 19.15, Tesla Manaf ft MGG (Mahagotra Ganesha) dari Bali menguasai panggung. Aura etnik begitu kental terasa. Dengan alat musik gamelan asal Bali, dan penampilan penari Bali di salah satu lagunya, terlihat sangat total dan unik.


20.00 WIB, adalah giliran ESQI:EF (Syaharani and Queen Fireworks) untuk perform. Hujan mulai mengecil namun tidak sepenuhnya reda. Penonton mulai berangsur kembali kehadapan panggung. Kali ini mereka, seakan dipersenjatai, membawa payung warna-warni. Dan kala itu di hadapan panggung terlihat romantis dengan hamparan terbukanya ratusan payung warna-warni.

Lagu yang berjudul Picnic To The Sky dari Syaharani begitu menghangatkan suasana dikala dinginnya cuaca mendera. Suara emasnya seakan menyihir mood penonton yang sempat dibuat kesal oleh datangnya hujan menjadi berbunga-bunga dan bahagia. Lagu Fly Me To The Moon yang di tenarkan oleh sang legenda Frank Sinatra, malam itu pun dimainkan dengan lebih jazzy dan smooth.

Band yang kabarnya “going indie” di album terbarunya ini pun memainkan lagu-lagu baru mereka. Any time, KKSPL (Kekasih Palsu), Take The Train dan Mungkin, tak luput dari song list mereka. Dan kala itu area venue telah padat dan payung warna-warni satu per satu mulai dilipat pemiliknya karena hujan telah reda. Penampilan memukaunya diakhiri oleh ditampilkannya lagu Morning Coffee dan Sayang Sayang Sayang. Membuat penonton yang kala itu datang bersama pasangannya semakin menambah erat pelukan mereka.

Gelak tawa penonton pecah, ketika ESQI:EF turun dari panggung dan digantikan oleh MC legendaris Edie Brokoli dan Melanie Subono. Mereka menguasai mic dengan banyolan mereka yang segar, cerdas namun renyah dan terkadang absurd. Puluhan hadiah dari pihak sponsor mereka bagikan kepada penonton selama acara belangsung, melalui pertanyaan-pertanyaan mudah namun menjebak dan jenaka.

Pukul 21.20, penonton dibuat terpukau oleh penampakan Gadis Oriental berwajah manis asal Filipina. Siapa lagi jika bukan Sabrina. Penyanyi wanita yang terlihat sexy dengan balutan sparkling black dress ini dikenal dengan kehandalannya membawakan lagu repackage dari band-band yang saat ini sedang hype. Kehadirannya memang banyak ditunggu penonton, terutama yang se-gender dengannya. Panggung di hentak oleh lagu Dj's Got Us Falling in Love (Usher) di awal penampilannya. Dilanjutkan dengan Soul Sister (Train). Kemudian dilanjutkan oleh medley dari lagu-lagu yang tercatat berjudul: Wherever You Will Go, Stickwitu, Irish, Appologize,  dan I’m Yours.


Penonton dibuat semakin terlarut oleh karakter vocal clean dan girly dari Sabrina, saat ia menyanyikan Dynamite dan So Sick. Namun yang memukau penonton kala itu adalah lagu-lagu hits Lady Gaga yang (ajaibnya) juga dibawakan secara medley. Tercatat lima lagu Lady Gaga yang di medley-kan malam itu (Poker Face, Telephone, Paparazzi, Just Dance, dan Bad Romence). Penonton pun dikejutkan saat Sabrina memanggil Calvin Jeremy untuk duet bersamanya membawakan Just The Way You Are. Penampilan manisnya ditutup oleh Fireworks (Katy Perry).

Tak terasa malam semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul 22.30. Namun suasana jauh semakin hangat dan romantis. Angelic Voices milik Dira Sugandhi membahana ke setiap jengkal venue. Ia membuat bulu kuduk berdiri dengan suara mahalnya. Penyanyi yang belakangan diketahui berasal dari Bandung ini, sudah tak perlu lagi diragukan reputasi internasional-nya. Selain sudah berlalu-lalang di dunia Jazz Internasional sejak lama, beliau pun tak bisa dipisahkan dengan reputasi band Legenda Jazz dunia, Incognito.



Warna suaranya yang kuat dan berkarakter membuat penikmat-penikmat music Jazz berusia senior terlihat begitu takjub dan sangat menikmati musiknya di sela-sela penonton berusia remaja. Let’s Go Back, Get Thru To U, Kucemburu, dan Essentially Yours adalah lagu yang dibawakan Penyanyi yang terlihat sexy dan elegant dengan balutan dress hitamnya. Tak lupa, Dira pun membawakan Hand on Your Heart yang di populerkan Kylie Minogue dengan lebih mendalam dan syahdu. Di akhir penampilannya, lagu-lagu hits kebanggaan Incognito pun turut ditampilkan dengan sangat anggun. Menurut Bitterdict, penampilan Dira Sugandi adalah penampilan terbaik malam itu. Semua pengunjung sangat terpuaskan oleh penampilannya.


Saatnya puncak acara. Bertepatan dengan pukul 24.00, bintang tamu yang paling ditunggu-tunggu perform di atas panggung. Band yang lagunya sudah banyak melekat di telinga anak muda ini mendapatkan hysteria klimaks. Ribuan penonton yang meski terlihat kelelahan, diajak ber”goyang” oleh band asal Perancis ini, Tahiti 80. Dengan tenaga yang tersisa, para penonton pun semakin dibuat histeris saat Xavier Boyer sang lead vocal, menyapa dalam bahasa Sunda: “Wilujeng Sumping Ka Kampung Jazz….Hallo Bandung!

Mereka benar-benar memanaskan puncak acara. Penonton wanita terpukau dengan aksi panggung Pedro Resende (bassist) yang tak malu-malu bergoyang dengan tubuh bongsornya. Juga Raphaël Léger dan Julien Barbagallo yang selalu bertukar posisi dan alat yang mereka mainkan di beberapa sela lagu yang dimainkan. Tercatat 16 lagu mereka mainkan, selama kurang lebih 90 menit.

Here Comes, Unpredictable, Defender, Better Days Will Come, Easy, Gate 33, Antonelli, Big Day, 1000 Times, Changes, Soul Deep, Darlin' dan Crack Up adalah lagu yang ada di playlist mereka.

Tak banyak kata-kata yang bisa Bitterdict sampaikan mengenai performa mereka di atas panggung. Penampilan kedua mereka di Indonesia ini sungguh maksimal dan memuaskan. That was really cool performance! Klimaks penonton diakhiri dengan lagu yang tak asing di telinga gadis-gadis, apalagi jika bukan Somehing About You Girl, dan HeartBeat.

Mengutip dari situs resmi mereka http://www.tahiti80.com/, Tahiti 80 mengeluarkan testimonial seusai acara:

Hi
Enjoying life in bandung.
Temperature is great for some European dudes such like us. It’s warm but not so humid. Anyway, it’s great to have some time off to visit the city, to feel the viiiiiibe. It’s a 48hr journey, we might as well have fun.
Tonite is the night.
we’ll be performing on the campus. The sound-system is great according to our FOH angyneer. The promoters have hired a weather-guru to prevent the rain from falling, let’s keep our fingers crossed: everything’s gonna be just fine!
Sungguh penampilan yang luar biasa dari musisi-musisi yang luar biasa juga. Merupakan “Biggest Lost” bagi teman-teman yang tak dapat hadir di Kampoeng Jazz kali ini. Salut bagi pihak panitia yang telah dapat menyelenggarakan event semegah dan seajaib ini ke hadapan penikmat musik di dalam kampus. We give you “High Five” for that!

What They Say?

L to R : @kemita , @ArjunaSirait , @ssiscaa

@kemita :
"COOL, EXCELLENT, AMAZING!"

@ArjunaSirait :
"Gokilll, LUAR BIASA, SUPER!"

@ssiscaa :
"COOL !, COOL !, COOL !"











Words by : BobSatriya
Photograph by : rzkyawn , elfusuy , refanramadhan

0 comments:

Post a Comment