Black Swan | ||
Directed by | : | Darren Aronofsky |
Produced by | : | Mike Medavoy |
Genre | : | Psychological Thriller |
Screen play | : | Mark Heyman |
Story by | : | Andres Heinz |
Starring | : | Natalie Portman |
Vincent Cassel | ||
Mila Kunis | ||
Barbara Hershey | ||
Music by | : | Clint Mansell |
Cinematography | : | Matthew Libatique |
Editing by | : | Andrew Weisblum |
Costum Design by | : | Amy Westcott |
Distributed by | : | Fox Searchlight picture |
Running time | : | 108 minutes |
When perfection guides the dark side. Itulah kata-kata yang menggambarkan film ini secara keseluruhan.
Bercerita tentang Nina Sayers(Natalie Portman), ballerina berbakat di kota New York yang hidup bersama ibunya, Erica (Barbara Hershey), seorang mantan ballerina yang gagal dan bersifat obsesif. Nina di tuntut untuk menjadi seorang prima ballerina oleh ibunya.
Kesempatan itu mulai terbuka ketika sang direktur, Thomas Leroy (Vincent Cassel), memutuskan untuk mengganti prima ballerina, Beth (Winona ryder), dalam produksinya di musim terbaru ini dan Thomas membuka audisi untuk Swan Queen, peran utama dalam pertunjukan ballet Swan Lake yang berkisah tentang seorang gadis perawan yang baik, lugu dan rapuh terperangkap pada sesosok angsa.
Gadis ini menginginkan kebebasan dan cara satu-satunya untuk bebas adalah menemukan seseorang yang mencintainya dengan tulus dan seseorang itu adalah seorang pangeran yang mulai jatuh cinta padanya, tapi sebelum sang gadis mengungkapkan rasa cintanya saudara kembarnya yang jahat mulai menggoda dan merayu pangeran. Dengan rasa putus asa yang sangat dalam sang gadis membunuh dirinya sendiri dan ceritapun selesai.
Untuk menjadi seorang Swan Queen merupakan tantangan yang sulit karena harus mempu menggambarkan White Swan yang rapuh dan muram, juga Black Swan yang sensual dan jahat. Nina dipilih untuk bersaing bersama penari lainnya. Awalnya Thomas tidak melihat adanya Black Swan dalam diri Nina, sampai suatu saat Nina mengunjunginya dengan maksud meminta peran. Saat itu Thomas berkata bahwa teknik yang dimilikinya hanya ideal untuk menjadi White Swan, tetapi ia tidak memiliki gairah untuk tarian Black Swan. setelah itu Thomas mencium paksa Nina sampai akhirnya Nina menggigitnya.
Dari kejadian itu Thomas melihat adanya potensi dalam diri Nina. Dan memberikannya kesempatan untuk menjadi Swan Queen. Nina mulai melakukan usaha untuk mengembangkan sisi Black Swan dari dirinya. Seperti melakukan masturbasi untuk pertama kalinya dan memberontak terhadap ibunya. Sayangnya, karena terdapat tekanan untuk menjadi sempurna dan ia tidak menginginkan perannya direbut oleh siapapun, Nina mulai sering menampilkan gejala psikologis yang aneh, termasuk delusi yang kuat dan halusinasi visual yang rumit.
Dia merasa paranoid bahwa Lily (Mila Kunis) akan merebut peran darinya. Karena Lily memiliki kepribadian yang cocok dalam memerankan Black Swan. Sampai akhirnya Nina membunuh Lily dengan unsur ketidaksengajaan pada malam pertunjukan Swan Lake berlangsung. Dan Nina pun berusaha untuk menyembunyikan mayatnya.
Mungkin di bagian awal film ini akan terasa membosan, karena hanya menampilkan sosok ballerina yang sangat paranoid. Tapi bukan Aronofsky namanya bila tidak memberikan kejutan di tiap scene yang dia buat. Ia mengolah karakter Nina yang tadinya sangat penurut menjadi seseorang yang sangat obsesif dan pemberontak. Begitu halus dan terkesan tidak tergesa-gesa. Hebatnya, Aronofsky bisa mempermainkan emosi kita ketika mendalami karakter Nina yang cukup aneh. Tidak heran Black Swan masuk kedalam nominasi Best Director serta Best Picture. Dan berkat akting jeniusnya dalam film ini, Natalie Portman memenangkan Best Actress.
Sayang sekali jika film ini tidak masuk ke dalam daftar film yang telah kalian tonton, karena Aronofsky juga menyuguhkan teori “Black Swan” yang sesungguhnya di film ini. Dimana munculnya alur cerita yang tidak terduga yang berdampak masif dan dengan penjelasan yang retrospektif. Kita akan melakukan pembenaran atas esensi film dengan akhir yang sangat cerdas, tidak terduga, dan brilian ini. Selamat nonton, Dicters!
"Lucky bastard! =)" |